Susu Pasteurisasi vs Susu Segar, Ini Faktanya!

Spread the love

Susu adalah salah satu minuman yang sangat populer dan dikonsumsi oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun, ada beberapa perbedaan dalam jenis susu yang ada di pasaran, seperti susu pasteurisasi dan susu segar. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kedua jenis susu ini, termasuk proses pengolahan, kandungan nutrisi, keamanan, dan umur simpan.

Proses Pengolahan

Susu pasteurisasi adalah susu yang telah melalui proses pemanasan pada suhu tinggi selama beberapa detik untuk membunuh bakteri dan memperpanjang umur simpannya. Setelah itu, susu didinginkan dan dikemas dalam wadah steril. Proses pasteurisasi ini membantu mengurangi jumlah bakteri dalam susu, sehingga membuatnya lebih aman untuk dikonsumsi.

Di sisi lain, susu segar adalah susu yang langsung dikumpulkan dari sapi dan tidak melalui proses pemanasan atau pendinginan tambahan. Susu segar harus segera dikonsumsi atau diolah lebih lanjut karena tidak melalui proses pasteurisasi yang membantu membunuh bakteri berbahaya.

Kandungan Nutrisi

Proses pasteurisasi pada susu dapat mengurangi jumlah bakteri, tetapi juga dapat mengurangi beberapa nutrisi, seperti vitamin C dan B kompleks. Namun, kebanyakan nutrisi lainnya tetap ada dalam jumlah yang sama. Meskipun ada beberapa penurunan nutrisi, susu pasteurisasi masih merupakan sumber yang baik untuk asupan kalsium, protein, dan vitamin D.

Di sisi lain, susu segar memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi karena tidak melalui proses pemanasan tambahan. Susu mengandung vitamin C dan B kompleks yang lebih tinggi. Vitamin C adalah antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan mendukung sistem kekebalan tubuh, sedangkan vitamin B kompleks berperan dalam metabolisme energi dan kesehatan sistem saraf.

BACA JUGA : Manfaat Minyak Jintan Hitam untuk Kesehatan

Keamanan

Salah satu keuntungan utama dari susu pasteurisasi adalah keamanannya. Proses pasteurisasi membunuh bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli, sehingga membuat susu lebih aman untuk dikonsumsi. Ini sangat penting terutama bagi anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Namun, perlu diingat bahwa susu pasteurisasi tidak sepenuhnya steril. Oleh karena itu, tetap penting untuk menjaga kebersihan dan keamanan dalam pengolahan dan penyimpanan susu pasteurisasi untuk mencegah kontaminasi bakteri lainnya.

Susu segar, di sisi lain, tidak melalui proses pasteurisasi sehingga memiliki risiko lebih tinggi terkontaminasi bakteri berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kebersihan dan keamanan dalam pengolahan dan penyimpanan susu segar. Pastikan untuk membeli susu dari sumber yang tepercaya dan menjaga kebersihan wadah penyimpanannya.

Umur Simpan

Susu pasteurisasi memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan dengan susu. Proses pasteurisasi membantu menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga membuat susu pasteurisasi dapat bertahan lebih lama dalam lemari es. Umur simpan susu pasteurisasi biasanya berkisar antara 2-3 minggu tergantung pada kondisi penyimpanan.

Susu segar, di sisi lain, memiliki umur simpan yang lebih pendek karena tidak melalui proses pasteurisasi. Susu segar harus segera dikonsumsi atau diolah lebih lanjut agar tidak mengalami kerusakan dan kontaminasi bakteri.

Kesimpulan

Susu pasteurisasi dan susu segar memiliki perbedaan dalam proses pengolahan, kandungan nutrisi, keamanan, dan umur simpan. Jika Anda lebih memperhatikan keamanan dan umur simpan, susu pasteurisasi mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda mencari kandungan nutrisi yang lebih tinggi, susu segar bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Tetap perhatikan kebersihan dan keamanan dalam pengolahan dan penyimpanan susu untuk menjaga kualitas dan keamanannya.

 

 

You May Also Like

More From Author

1 comment

Comments are closed.